UAS_MIFTAKUL JANNAH_170321100049_A
AGRIBISNIS
Agribisnis
merupakan suatu system yang terdiri dari sub system, dari mulai pengadaan
sarana produksi sampai pemasaran hasil olahan. Jenis usaha dalam bidang
agribisnis juga sangat beragam dan ukurannya juga bervariatif. Dari kondisi ini
mengakibatkan banyak lembaga yang terlibat untuk menagani. Dukungan kelembagaan
agribisnis ini sangat dibutuhkan dan kemajuan agribisnis sangat dipengaruhi
oleh peran serta lembaga pendukung.(Wahyuningsih, 2007)
Subsistem
produksi/ usahatani adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
Subsistem pengolahan hasil pertanian adalah meningkatkan upaya inovasi produk.
Subsistem pemasaran hasil pertanian adalah meningkatkan pengalaman pedagang.(Prastiti, 2012)
Cakupan
agribisnis yang cukup luas, melibatkan banyak lembaga, dimana agribisnis
mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi
sampai pada kegiatan pemasaran produkproduk yang dihasilkan usahatani atau
produk lain. Dengan demikian agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri
dari (1) subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, (2) subsistem
usahatani, (3) subsistem pengolahan hasil pertanian, dan (4) subsistem
pemasaran. Karena merupakan sistem dimana setiap subsistemnya banyak lembaga
yang terkait, maka keterkaitan antar subsistem tersebut Sangat erat.
Keberhasilan agribisnis tergatung pada kemajuan-kemajuan yang dapat dicapai di
setiap subsistemnya.(Wahyuningsih, 2007)
Kelembagaan pada subsistem agribisnis hulu bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya input yang dibutuhkan petani untuk usahatani padi organik
seperti pupuk organik, benih dan pestisida orgaSubsistem yang kedua pada
kelembagaan padi organik adalah subsistem usahatani. Peran subsistem adalah
melakukan kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer, yakni padi organik. Subsistem yang ketiga pada kelembagaan padi organik adalah subsistem agribisnis hilir. Produk primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani (on-farm) padi organik adalah gabah. Selanjutnya produk primer tersebut (gabah) diproses oleh subsistem agribisnis hilir. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah dari padi produk primer tersebut (padi/gabah).(Nuraini, Masyhuri, Jamhari, & Hadi Darwanto, 2016)
melakukan kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer, yakni padi organik. Subsistem yang ketiga pada kelembagaan padi organik adalah subsistem agribisnis hilir. Produk primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani (on-farm) padi organik adalah gabah. Selanjutnya produk primer tersebut (gabah) diproses oleh subsistem agribisnis hilir. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah dari padi produk primer tersebut (padi/gabah).(Nuraini, Masyhuri, Jamhari, & Hadi Darwanto, 2016)
Keterkaitan subsistem hulu dengan subsistem usahatani dalam hal
pengadaan bibit sudah ada melalui bantuan pemerintah. Dalam hal pengadaan pupuk
dan obat-obatan keterkaitannya lemah karena pada umumnya petani jarang
menggunakan pupuk dan obat-obatan, sedangkan untuk alat pertanian
keterkaitannya kuat. Keterkaitan antara subsistem usahatani dengan subsistem
hilir dengan kriteria kuat baik dari segi harga, kuantitas, kualitas dan waktu
pemasaran. Keterkaitan antara subsistem agribisnis hulu, usahatani, dan
subsistem hilir dengan sarana dan prasarana fisik (jalan, alat angkut dan
komunikasi) memiliki keterkaitan sedang. Dimana kuantitas dan kualitas jalan
sudah tepat, sedangkan transportasi kuantitas dan kualitasnya kurang. Pada
komunikasi baik dari segi kuantitas dan kualitas masih kurang tepat.(Amelia, 2011)
Menurut
Van den Ban (2003), penyuluhan secara sistematis merupakan suatu proses yang
memiliki peta sebagai berikut. Pertama, membantu petani
menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan.Kedua,
membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari
analisis tersebut. Ketiga, meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan wawasan terhadap suatu masalah,serta membantu menyusun kerangka berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki petani. Keempat,
membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan
dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan. Kelima, membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal. Keenam, meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya,dan ketujuh, membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan.(Sucihatiningsih, 2010)
dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan. Kelima, membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal. Keenam, meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya,dan ketujuh, membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan.(Sucihatiningsih, 2010)
Daftar Pustaka
Amelia. (2011). ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM
DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO ( Theobroma cacao L .) ANALISIS KETERKAITAN
ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO ( Theobroma cacao L .).
Nuraini, C., Masyhuri, M., Jamhari, J., & Hadi Darwanto, D. (2016).
Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik Kabupaten Tasikmalaya. AGRARIS:
Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(1), 9–16.
https://doi.org/10.18196/agr.2121
Prastiti, R. A. (2012). POTONG DI KABUPATEN BLORA Program Studi Agribisnis
Oleh Riana Aninditya Prastiti, 1–21.
Sucihatiningsih. (2010). MODEL PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENYULUH
Studi Empiris di Provinsi Jawa Tengah, 11, 13–29.
Wahyuningsih, S. (2007). Pengembangan Agribisnis Ditinjau Dari
Kelembagaan. Journal Pengembangan Agribisnis, 3(1), 9–20.
Langkah-langkah
citacion dan blibiography :
Pertama cari 5
jurnal di google. Kemudian download ke lima jurnal tersebut. Buka aplikasi Mendeley yang kita punya,setelah masuk ke mendeley kita
tambahkan (add) ke lima jurnal yang sudah kita downlod tadi kemudian klik open.
Maka
file ke lima jurnal akan masuk ke dalam mendeley
Buat rangkuman dari kelima jurnal tersebut menggunakan aplikasi Ms Word.
Kemudian
hubungkan Aplikasi mendeley dengan aplikasi Ms Word.Dengan cara : Klik menu Tools
pada aplikasi mendeley di menu bar paling atas.Lalu pilih Ms Word plug in.
Sebelum
Citation jurnal ke dalam resume yang ada di word,terlebih dahulu kita perbaiki
tiap detail jurnal dengan menggunakan aplikasi mendeley.
Kemudian
kita buka resume yg telah kita buat sebelumnya.Lalu lakukan citation dengan
cara klik references pada menubar lalu pilih citation
Dan
terakhir Cara memberi daftar pustaka yaitu:Klik references klik insert
Bibliography maka akan tampak hasilnya .
Komentar
Posting Komentar