Biografi pengusaha wanita
BIOGRAFI PENGUSAHA WANITA
Noni Purnomo
Noni Purnomo adalah seorang presiden director di sebuah perusahaan transportasi Blue Bird Group Holding. Perusahaan keluarga yang berdiri sejak tahun 1972 ini telah menjadi bagian hidup Noni sejak ia masih kecil.
Perempuan kelahiran Jakarta, 20 Juni 1969 ini adalah lulusan University of Newcastle dan University of Fransisco. Setelah lulus dari University of Newcastle, Noni bekerja didua tempat yaitu di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai market research dan di Blue Bird.
Dua pekerjaan yang menyita tenaga dan konsentrasi ini ia jalani selama dua tahun.
Sekembali dari Amerika dari studi S2-nya, Noni dengan segala pengalaman yang diperoleh kembali ketanah air untuk mengelola Blue Bird. Dibawah kepemimpinanya kini Blue Bird telah menjadi perusahaan besar dengan merambah berbagai bidang seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi, logistik dann industri perakitan.
Catherine Hindra Sutjahyo,
wanita kelahiran Surabaya, 14 Januari 1983 ini berusaha agar situs Zalora Indonesia cepat dikenal oleh masyarakat luas. Smart, energik, cekatan sangat pas menggambarkan sosok perempuan muda tersebut. Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Hindra Sutjahyo dan Emi itu memang memiliki jiwa kerja keras yang tinggi. Awal karier yang cemerlang sudah Ia rintis sejak tahun 2010 lalu saat bergabung dengan McKinsey, sebuah perusahaan konsultan kelas dunia. Di perusahaan ini Ia menangangi perusahaan-perusahaan besar yang menjadi klien McKinsey. Saran-saran hebat tentunya menjadi andalannya dalam menangani para klien.
Sukses menjadi konsultan ternyata tidak membuatnya langsung berpuas diri. Pada tahun 2012, Catherine melakukan lompatan besar dalam karirnya. Bersama rekannya, Hadi Wenas, Ia mendirikan online shop Zalora yang langsung mendapat tanggapan yang baik dari publik tanah air. Zalora Indonesia mulai soft launching pada 24 Februari dan grand launching di bulan September 2012. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Rocket Internet yang punya subholding company yang bermain di bisnis fashion online shopping, bernama Zalando dan sudah hadir di 17 negara.
Keahlian analisisnya yang tajam, serta keyakinannya akan kelancaran bisnis e-commerce ini, akhirnya usaha Catherine pun membuahkan hasil yang maksimal. Sejak pertama kali hadir di Indonesia, Zalora telah berkembang dengan cepat. Dalam rentang waktu 6 bulan, Zalora telah menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia dan memiliki lebih dari 100.000 fans di Facebook serta hampir 4.000 followers di Twitter. Sementara itu Average order per day kini mencapai 600-700 transaksi, serta memiliki sekitar 200 karyawan dengan pusat distribusi di Jakarta Timur seluas 5 ribu m2.
“Saya memang suka start-up. Saya percaya potensi e-commerce di Indonesia, khususnya untuk produk fashion. Konsumen ingin gampang cari baju, tapi selama ini aksesnya kurang. Dengan e-commerce online seperti ini akan jauh lebih gampang,” papar Catherine tentang alasan pendirian Zalora ini.
Ambisinya kian bergelora ketika ingin membuat Zalora menjadi the one destination di Indonesia.
Noni Purnomo
Noni Purnomo adalah seorang presiden director di sebuah perusahaan transportasi Blue Bird Group Holding. Perusahaan keluarga yang berdiri sejak tahun 1972 ini telah menjadi bagian hidup Noni sejak ia masih kecil.
Perempuan kelahiran Jakarta, 20 Juni 1969 ini adalah lulusan University of Newcastle dan University of Fransisco. Setelah lulus dari University of Newcastle, Noni bekerja didua tempat yaitu di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai market research dan di Blue Bird.
Dua pekerjaan yang menyita tenaga dan konsentrasi ini ia jalani selama dua tahun.
Sekembali dari Amerika dari studi S2-nya, Noni dengan segala pengalaman yang diperoleh kembali ketanah air untuk mengelola Blue Bird. Dibawah kepemimpinanya kini Blue Bird telah menjadi perusahaan besar dengan merambah berbagai bidang seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi, logistik dann industri perakitan.
Catherine Hindra Sutjahyo,
wanita kelahiran Surabaya, 14 Januari 1983 ini berusaha agar situs Zalora Indonesia cepat dikenal oleh masyarakat luas. Smart, energik, cekatan sangat pas menggambarkan sosok perempuan muda tersebut. Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Hindra Sutjahyo dan Emi itu memang memiliki jiwa kerja keras yang tinggi. Awal karier yang cemerlang sudah Ia rintis sejak tahun 2010 lalu saat bergabung dengan McKinsey, sebuah perusahaan konsultan kelas dunia. Di perusahaan ini Ia menangangi perusahaan-perusahaan besar yang menjadi klien McKinsey. Saran-saran hebat tentunya menjadi andalannya dalam menangani para klien.
Sukses menjadi konsultan ternyata tidak membuatnya langsung berpuas diri. Pada tahun 2012, Catherine melakukan lompatan besar dalam karirnya. Bersama rekannya, Hadi Wenas, Ia mendirikan online shop Zalora yang langsung mendapat tanggapan yang baik dari publik tanah air. Zalora Indonesia mulai soft launching pada 24 Februari dan grand launching di bulan September 2012. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Rocket Internet yang punya subholding company yang bermain di bisnis fashion online shopping, bernama Zalando dan sudah hadir di 17 negara.
Keahlian analisisnya yang tajam, serta keyakinannya akan kelancaran bisnis e-commerce ini, akhirnya usaha Catherine pun membuahkan hasil yang maksimal. Sejak pertama kali hadir di Indonesia, Zalora telah berkembang dengan cepat. Dalam rentang waktu 6 bulan, Zalora telah menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia dan memiliki lebih dari 100.000 fans di Facebook serta hampir 4.000 followers di Twitter. Sementara itu Average order per day kini mencapai 600-700 transaksi, serta memiliki sekitar 200 karyawan dengan pusat distribusi di Jakarta Timur seluas 5 ribu m2.
“Saya memang suka start-up. Saya percaya potensi e-commerce di Indonesia, khususnya untuk produk fashion. Konsumen ingin gampang cari baju, tapi selama ini aksesnya kurang. Dengan e-commerce online seperti ini akan jauh lebih gampang,” papar Catherine tentang alasan pendirian Zalora ini.
Ambisinya kian bergelora ketika ingin membuat Zalora menjadi the one destination di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar